Berbagi Pengetahuan Seputar Pendidikan | Berita | Metode Pembelajaran | Unik dan Menarik | Tips Tips

METODE STAD UNTUK SD

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain itu STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.

Variasi Model STAD

Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:

a) Penyajian kelas.

b) Belajar kelompok.

c) Kuis.

d) Skor Perkembangan.

e) Penghargaan kelompok.

Berikut ini uraian selengkapnya dari pembelajaran kooperatif tipe StudentTeams Achievement Division (STAD).

1. Pengajaran

Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai dengan penyajian kelas.

Penyajian tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran dengan penekanan dalam penyajian materi pelajaran.

a) Pembukaan

1) Menyampaikan pada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang menimbulkan teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara lain.

2) Guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut.

3) Ulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak.

b) Pengembangan

1) Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok.

2) Pembelajaran kooperatif menekankan, bahwa belajar adalah memahami makna bukan hapalan.

3) Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

4) Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.

5) Beralih pada konsep yang lain jika siswa telah memahami pokok masalahnya.

c) Latihan Terbimbing

1) Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan.

2) Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan supaya semua siswa selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin.

3) Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama. Sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah (soal) dan langsung diberikan umpan balik.

2. Belajar Kelompok

Selama belajar kelompok, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih ketrampilan yang sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.

Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif, guru juga perlu memberikan bantuan dengan cara menjelaskan perintah, mereview konsep atau menjawab pertanyaan.

Selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan guru sebagai berikut :

1) Mintalah anggota kelompok memindahkan meja / bangku mereka bersama-sama dan pindah kemeja kelompok.

2) Berilah waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama kelompok.

3) Bagikan lembar kegiatan siswa.

4) Serahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga atau satu kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mereka mengerjakan soal, masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokkan dengan temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompok bertanggung jawab menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan dengan jawaban pendek, maka mereka lebih sering bertanya dan kemudian antara teman saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab pertanyaan itu.

5) Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai sampai 100 pada kuis. Pastikan siswa mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan diserahkan. Jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya menanyakan teman sekelompoknya sebelum bertanya guru.

6) Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik, yang anggotanya duduk dalam kelompoknya untuk mendengarkan bagaimana anggota yang lain bekerja dan sebagainya.

3. Kuis

Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok.

4. Penghargaan Kelompok

Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah menghitung nilai kelompok dan nilai perkembangan individu dan memberi sertifikat atau penghargaan kelompok yang lain. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai perkembangan individu dalam kelompoknya

MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.

Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.
Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain.
Menurut Johnson & Johnson , prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. Disamping itu guru juga harus menyampaikan indicator-indikator ketercapaian KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. Dengan Picture atau gambar kita akan menghemat energy kita dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangakan selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan tertentu.
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan.
Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutan, dibuat, atau dimodifikasi.
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indicator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya peran siswa dan teman yang lain untuk membantu sehingga proses diskusi dalam PBM semakin menarik.
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indicator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah menguasai indicator yang telah ditetapkan.
7. Kesimpulan/rangkuman
Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran


Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Picture and Picture:
Kelebihan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
3. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir,
4. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik.
5. Siswa dilibatkan daiam perencanaan dan pengelolaan kelas
Kekurangan:
1. Memakan banyak waktu
2. Banyak siswa yang pasif.
3. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.
4. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain
5. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai

KESIMPULAN
Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran.
Menurut Johnson & Johnson , prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar-gambar secara logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

MEKANISME PEMBELAJARAN TEMATIK

  • Hal yang harus kita perhatikan dalam proses pembelajaran tematik
  • 1. PROSEDUR UMUM PEMBELARAN TERPADU
  • 2. SETELAH KEGIATAN BERAKHIR MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT :1. MAKNA KEGIATAN PENDAHULUAN DALAM PEMBELAJARAN TERPADU2. MEMBERIKAN CONTOH BENTUK KEGIATAN PENDAHULUAN DALAM PEMBELAJARAN TERPADU3. MENJELASKAN MAKNA KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN TERPADU4. MEMBERIKAN CONTOH BENTUK KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN TERPADU5. MENJELASKAN MAKNA KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT DALAM PEMBELAJARAN TERPADU6. MEMBERIKAN CONTOH BENTUK KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
  • 3. KEGIATAN PENDAHULUAN1. Harus dapat membangkitkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar2. Untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif sehingga memungkinkan anak akan belajar dengan baik3. Dapat digunakan untuk memberitahukan gambaran umum materi yang akan dipelajari4. Harus direncanakan dengan seksama
  • 4. BENTUK-BENTUK KEGIATAN PENDAHULUAN1.Kegiatan awal pembelajaran :Kegiatan menyiapkan siswa yang berkaitan langsung dengan materi pelajaran yang akan dipelajari2. Kegiatan Pra Pembelajaran :Kegiatan menyiapkan siswa yang tidak langsung berkaitan dengan materi pembelajaran.
  • 5. KEGIATAN UTAMA PENDAHULUAN1.Penciptaan Kondisi Awal Pembelajaran :- Periksa kehadiran siswa- Menumbuhkan kesiapan belajar siswa (readiness)Belajar adalah proses aksi ↔ reaksi; stimulus ↔ respon, semakin banyak terjadi aksi tersebut akan semakin banyak pengetahuan terbangun.Terdapat 3 hukum belajar : hukum kesiapan, hukum pentingnya latihan, hukum penguatan- Menciptakan suasana belajar yang demokratisUntuk membangun keberanian siswa bertanya, menjawab pertanyaan, berpendapat, unjuk kerja
  • 6. - Membangkitkan Motivasi belajar siswaMotivasi menjadikan siswa akan bersemangat dalambelajar, apalagi siswa telah menyadari bahwa apayang dipelajari akan memberi manfaat dalamkehidupannya.Terdapat motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik- Membangkitkan perhatian siswaDigunakan untuk memusatkan energi dan psikis anakdalam kegiatan belajar. Perhatian akan terpusat bila…ada kepentingan langsung dg siswa dan punyakarakteristik yg berbeda dengan yang lain.
  • 7. KEGIATAN UTAMA PENDAHULUAN2. Memberi Acuan : Pemberian gambaran awal tentang materi ajar secara spesifik dan singkat yang akan dipelajari- Memberitahu tujuan yg diharapkan- Menyampaikan alternatif kegiatan yg akan ditempuh siswa ( misal menjelaskan tata cara diskusi, aturan dalam parktikum, menjelaskan referensi yag digunakan, dll)
  • 8. KEGIATAN UTAMA PENDAHULUAN3. Membuat Kaitan :- Agar materi ajar lebih menarik, karena materinya berkaitan dengan pengetahuan yg mereka miliki, berdasarkan pengalaman yg dihadapi atau sesuai dengan minatnya.- Mengingat kembali, mengulang kembali.- Menumbuhkan tanggapan lama yang telah dimiliki siswa sebelum memberikan bahan baru.- Mengajukan pertanyaan thd apa yg telah dipelajari- Menunjukkan manfaat materi yg dipelajari- Meminta siswa bercerita ttg pengalaman yg berkaitan dengan materi
  • 9. KEGIATAN UTAMA PENDAHULUAN4. Melakukan Tes Awal :- Untuk mengetahui penguasaan awal dari materi yg akan dipelajari- Digunakan untuk menentukan dari mana awal materi akan dibahas
  • 10. KEGIATAN INTI (Instruksional)Proses pembentukan pengalaman belajar siswaberkaitan dengan kemampuan yg diharapkandikuasai siswa secara terpadu yg dususun dandirencanakan guru dengan mengacu kurikulum ygberlaku. (Standar Kompetensi)
  • 11. KEGIATAN INTI (Instruksional)- Kegiatan mengorganisasi proses pembelajaran dengan berbagai metode/cara/teknik/pendekatan yg bervariasi yg memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar berkadar aktivitas tinggi.- Diharapkan terjadi perubahan perilaku pada siswa.- Pengaturan harus menganut prinsip efektif dan efisien ( dapat mencapai sasaran yg diharapkan dan dapat dilakukan dengan menggunakan sarana, waktu dan tenaga yg dimiliki)
  • 12. BENTUK KEGIATAN INTI (Instruksional)Faktor yg perlu diperhatikan dalam memilih strategipembelajaran :1.Tujuan-Setiap tuntutan penguasaan materi menuntutkegiatan pembelajaran yg berbeda(ketrampilan → latihan)(berpendapat → kesempatan berpendapat)
  • 13. BENTUK KEGIATAN INTI (Instruksional)2. Materi: -materi abstrak, berikan contoh-materi baru, lakukan demonstrasi atau penjelasan- Materi udah dikenal, kembangkan problem solving
  • 14. BENTUK KEGIATAN INTI (Instruksional)3. Siswa:-Perhatikan karakteristik dan jumlah siswa ( praktikum, pastikan alat dan bahannya tidak asing bagi mereka)4. Guru ; Kemampuan guru dalam proses ini juga perlu diperhatikan, jika kurang mampu tarhadapsesuatu hal dpt meminta bantuan teman lain sejawat.
  • 15. BENTUK KEGIATAN INTI (Instruksional)5. Fasilitas, Ruang dan Waktu :-Fasilitas yg tersedia dimanfaatkan serta disesuaikandengan kondisi siswa-Waktu yg tersedia harus dimanfaatkan denganefektif dan efisien dengan memilih strategi yg sesuai.-Penggunaan media :Mengkonkretkan yg bersifat abstrak, dapatmenghadirkan objek berbahaya, dapat menampilkanobjek yg besar atau yg kecil, memperlihatkan gerakanyg terlalu cepat)
  • 16. BENTUK KEGIATAN INTI (Instruksional)KEUNTUNGAN PENGGUNAAN MEDIA:-siswa dapat berinteraksi langsung dg lingkungan-Keseragaman dalam berpresepsi-Membangkitkan motivasi-Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang-Menyajikan metari yg konsisten, dapat diulang-Menyajikan materi secara serempak bagi seluruhsiswa
  • 17. KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT-Untuk memantapkan materi yg telah dipelajari-Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaanpembelajaran yg telah berlangsung- Untuk mengetahui kompetensi mana yg telahdikuasai dan yg belum dikuasai- dilakukan dengan memberikan tes
  • 18. BNTUK KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT1.Kegiatan Akhir Pembelajaran-Meninjau kembali penguasaan siswa ( siswa dapatmerangkum atau membuat ringkasan materi ygdiajarkan)-Melaksanakan Penilaian (Post tes)2. Melaksanakan Tindak Lanjut Pembelajaran-Memberi Pekerjaan Rumah-Membahas kembali materi yg dianggap sulit- Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu-Memberi motivasi- Menyampaikan materi berikutnya….

KURIKULUM 2013

dalah implementasi dari silabus sebagai program pengajaran. Mulai tahun Pelajaran 2013/2014 diaplikasikan Kurikulum baru 2013, pasti dengan beragam pergantian kompetensi serta metode bikin penyusunan RPP juga alami pergantian. Silabus Kurikulum 2013 dibuatkan oleh kemdikbud.

Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) serta sederajat, Kurikulum 2013 memakai metode pembelajaran tematik intergratif. Saat metode ini materi yang dipelajari kaitkan memakai sesuatu tema, sistem mata pelajaran tidak demikian tampak. Tiap-tiap tingkatan kelas disiapkan lebih kurang delapan tema yang perlu diajarkan guru.

RPP Kurikulum Pendidikan Dasar 2013 berisi perihal yang langsung terkait dengan kegiatan pembelajaran didalam usaha pencapaian penguasaan satu kompetensi dasar. Belum terdapat banyak kursus yang dikerjakan oleh kemdikbud untuk guru-guru saat menerapkan Kurikulum 2013, terhitung saat menyusun RPP yang cocok silabus Kurikulum 2013.

Berikut adalah contoh RPP SD Kurikulum 2013 yang dapat anda ambil di attachment dibawah ini:
  • Contoh RPP Kurikulum 2013
  • Contoh RPP kelas 1 SD Kurikulum 2013
  • Contoh RPP kelas 4 SD Kurikulum 2013
  • Contoh RPP kelas 5 SD Kurikulum 2013
Saat menyusun RPP guru mesti mencantumkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dapat disusun didalam RPP tersebut. Didalam RPP dengan rinci mesti berisi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, beberapa langkah aktivitas pembelajaran, sumber studi, serta penilaian.